artikel HAM
|
Bebas Berekspresi
dan Bertanggung Jawab? Mengapa Tidak?
|
|
|
|
Hak....
Apa yang muncul dibenak kamu ketika disebut kata ini? Mungkin beberapa orang
dan temasuk saya akan menyebutkan “ Itu
mah sesuatu yang harus kita dapat” Yakin? Sebenarnya itu tidak salah dan
juga tidak benar. Eits,, jangan
berprasangka buruk dulu, maksudnya tidak benar adalah ketika kalian melanggar
hak orang lain dan yang benar adalah hormati hak orang lain maka kamu pasti
akan mendapatkan pengakuan hak pula. Oh iya, berbicara tentang Hak,Sahabat
pasti tidak asing kan mendengar kata Hak Azazi Manusia? Pastinya dong...
apalagi negara kita ini adalah negara yang menjunjung juga menghargai hak azazi
manusia. Lah kok gitu? Iya dong. Kita ini tidak hanya menjunjung tinggi,
tetapi juga menghargai. Namun, Bagaimana
dengan Sekarang ya? HAM masih dijunjung tinggi tidak ya? Yuk kita kupas
bersama.
Sahabat
pasti punya dong yang namanya Sosial Media? Wah...pastinya. Sudah tidak
dipungkiri lagi. Diperkembangan teknologi yang canggih ini, kurang rasanya
kalau tidak memiliki itu. Bagi anak populer, Medsos adalah jurus jitu. Jitu dalam berekspresi, jitu dalam
berteman, dan jitu dalam membuka wawasan. Jadi tidak jarang Sahabat sering
mendownload aplikasi-aplikasi canggih Media Sosial yang menawan. Kira-kira apa
ya? Sepertinya saya tidak perlu menyebutkan. Karena saya yakin, Sahabat pasti
tau. Nah, dari Medsos yang sahabat
koleksi, sudah sejauh mana ni berfungsinya?
Waduh sepertinya itu hal yang tidak perlu dipertanyakan. Pasti sudah
banyak ide-ide kreatif yang telah Sahabat unggah di Medsos.
Sahabat
pasti tak asing dengan istilah “komik”
bagi Sahabat yang menyukai ini, pasti Sahabat adalah orang yang konyol. Tetapi
inilah ekspresi kita sebagai remaja. Mungkin Sahabat belum bisa mengutarakan
langsung tentang keluhan-keluhan kepada penguasa mengenai sesuatu hal. Jadi inilah
dasar mengapa sahabat membuat sebuah “komik”.
Waduh, salah nggak kak? Menurut saya, itu sah sah aja. Kita dilindungi kok dalam undang-undang untuk bebas
mengaluarkan pendapat. Tapi, ada tapinya nih..jangan sampai kita merusak nama
baik orang lain. Waduh, bisa gawat nih Sahabat kalau itu terjadi. Nah, jadi gimana dong? Tenang,, ada banyak jalan menuju hati, eits salah maksudnya menuju roma.
Kita,anak
muda, dimasa ini, didetik ini, dinafas ini,darah kita adalah darah yang “seharusnya kreatif”. Kita memiliki
banyak pemikiran,ide,pendapat,dan hal-hal lain yang bisa memajukan negeri. Lah kok? Apa hubungannya sama sosial media?
Hal ini pasti ada hubungannya dengan sosial media. Di sosial media sebenarnya Sahabat
bisa mengubah dunia. Jangan takut berekspresi. Jangan takut menulis asalkan
“masih dalam batas yang baik”. Ketika kita menulis sesuatu di sosial media,
pasti banyak orang yang membacanya. Maka, jadikanlah tulisan itu bermanfaat. Sahabat
bisa memotifasi orang lain, membagikan fakta pengetahuan, mengutarakan ide yang
sangat berwarna,dan utamanya Sahabat bisa mengenalkan Indonesia.
Sekali
lagi, tenang Sahabat kita dilindungi kok
untuk berekspresi di sosial media. Asalkan tidak melanggar hak orang lain. Sahabat
pasti sering membuat dub- smash? Wah
itu bukan hal asing lagi. Siapa yang gak tau dan belum pernah nge- dub- smash? Pasti semua sudah pernah
mencoba. Sahabat, pernahkah Sahabat berfikir bahwa dub-smash ini tidak selamanya mengandung hal-hal lucu. Bisa
saja,dengan kreasi yang Sahabat miliki, malah dub smash ini bisa untuk mempopulerkan budaya kita. Atau bahkan
dengan dub smash, Sahabat bisa memberi masukan-masukan kepada pemerintah untuk
membangun negara berjiwa muda. Hah, Berjiwa muda? Iya dong Sahabat, negara kita ini harus berjiwa muda. Bukan berjiwa
muda dalam artian yang tua dimudakan, bukan. Tetapi, negara kita harus memiliki
semangat yang muda kembali. Bukan negara sebenarnya, tetapi rakyatnya. Nah, itu
dub-smahs yang positif bukan?
Waduh,
udah banyak nih media-media kreatifitas yang sudah kita bahas. Sekarang tingal
sosial media nya nih atau bisa disebut juga jalurnya. Sahabat pasti sering membuka akun facebook,twitter,line,path,dan lain
sebagainya. Ketika kita buka itu, rasanya seperti sedang menjelajah dunia
bukan? Sangat asyik pastinnya. Disana sahabat dapat berbagi
komentar,mengutarakan perasaan,menunjukkan diri Sahabat,dan pastinya berkarya.
Sebenarnya ada banyak official yang
dapat menampung ide kreatif Sahabat. Bagi Sahabat yang gemar menulis, sangat banyak
sekali lomba yang diadakan di media sosial. Selain menulis, mungkin ada juga
lomba fotografi, lomba film pendek, dan sebagainya. Waduh, sayang sekali ni kalo
Sahabat tidak produktif dengan akun Sahabat.
Selain dapat menyalurkan hobi, Sahabat juga dapat memperoleh hadiah serta
penghargaan.wah...keren sekali Sahabat. Jadi, ada dua pilihan ni. Mau jadi
penikmat media sosial atau sebagai pemanfaat media sosial? Waduh, apa bedanya?
Masih
berlanjut dari pembicaraan di atas. Pasti beda dong Sahabat. Kalau Sahabat
hanya menjadi penikmat, maka Sahabat hanya menjadi penonton. Tetapi kalau
Sahabat jadi pemanfaat, Sahabat dapat berkarya di fasilitas itu. Wah... berbeda
bukan? Baik, sahabat ku yang luar biasa,
kita sekarang beralih ke aktifitas-aktifitas harian di media sosial.
Hmmm...sepertinya akan banyak sekali bahasan. Sebelum itu, berapa kali Sahabat
membuat status atau tweet di akun sahabat setiap harinya? Pasti tak terhitung.
Di
negara kita yang sangat menghargai kebebasan berpendapat, mustahil kalau kita
tidak memanfaatkannya. Sebenarnya ada berbagai macam tipe tweet atau status sahabat di media sosial. Yang pertama ada
si-pemotifasi, biasanya orang yang seperti ini selalu memberikan motifasi di
akunnya. Hal ini sangat baik loh sahabat, mungkin dari tulisan itu membuat atau
mungkin merubah hidup orang yang membaca. Kemudian ada yang gemar
memberitahukan aktifiasnya mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Kemudian
ada pula yang religius dan gemar memberikan nasihat agama. Selain itu adapula
anak-anak konyol yang gemar berbagi komik-komik lucu atau lawakan. Nah, tidak
tertinggal juga adalah orang yang gemar menghakimi orang lain. Waduh, ngeri ya Sahabat.
Baik
lah Sahabat, dari tipe tipe itu, Sahabat masuk yang mana ni? Jangan yang
terakhir ya Sahabat. Itu sangat membahayakan. Mencemari nama baik orang lain.
Sepertinya bukan budaya kita deh sebagai remaja Indonesia yang kreatif. Lebih
baik, akun yang kita miliki dipergunakan untuk hal-hal positif. Oh iya Sahabat,
selain status atau tweet adalagi ni
yang sedang populer, yaitu foto insta.
Sepertinya para Igers yang mengetahui
itu langsung membenarkan dengan kepopuleran foto
insta. Sebenarnya akun Instagram yang
Sahabat miliki, bisa lho dijadikan sebagai ajang belajar. Apa? belajar? Tidak
salah? Tidak dong, dalam hidup kita jangan sampai hanya memiliki satu keahlian.
Kita harus memiliki banyak keahlian, mungkin salah satunya itu fotografi. Nah,
media sosial ini nih Sahabat tempatnya. Bagi Sahabat yang senang jalan-jalan
dan berfoto, mungkin ini adalah “tempat dokumen foto” yang Sahabat cari.
Terutama apabila fotonya tentang indonesia, wah sambil menyelam minum jus. Eh,
salah maksudnya minum air. Selain Sahabat bisa menggali kreatifitas, Sahabat
juga bisa mempromosikan tempat wisata lokal negara kita.
Selain
itu dari pengamatan saya, ada berbagai macam tipe remaja di Indtagra,yaitu.
Tipe remaja yang modis. Biasanya, tipe remaja ini pasti memiliki banyak
followers. Tidak dipungkiri, dengan jepretan yang baik dan artis yang menarik
pasti si pemilik akun memilik bayak pengikut. Biasanya bagi Sahabat yang
termasuk tipe ini, pasti acap kali memberikan tips-tips untuk tampil menarik.
Kemudian, adapula remaja yang cinta kuliner. Waduh, kalau sudah bahas kuliner
rasanya perut ini semakin bergejolak. Tidak salah dong. Sahabat yangg sangat mencintai kuliner, pasti sering
mengunggah santapan Sahabat ketika berkunjung ke sebuah restoran atau rumah
makan. Tapi sayang benget nih, Sahabat sering mengupload aneka makanan luar dan
jarang sekali mengupload santapan kuliner budaya lokal. Padahal kuliner lokal
juga tidak kalah menarik lho. Baiklah Sahabat, kita perbaiki budaya ini.
Kemudian adapula tipe remaja petualang. Biasanya tipe remaja ini acap kali
mengupload hasil karyanya dengan latar alam dan biasanya adalah keadaan dimana
ia sedang di puncak gunung. Wah, luar biasa sekali Sahabat. Sebenarnya masih
banyak tipe lainnya. Nah,dari tipe tersebut, Sahabat masuk tipe yang mana?
Ketika
membicarakan kekreatifitasan kita di media sosial, rasanya tak akan berujung.
Karena pasti banyak hal-hal kreatif yang telah kita ciptakan dengan media
sosial. Terlebih dengan kebebasan bertanggung jawab yang diberikan. Oh iya, Sahabat
saya ingatkan tentang kebebasan bertanggung jawab. Kita memang bebas
berekspresi di media sosial, tetapi kita harus bisa mempertanggung jawabkannya.
Maka, hati-hati dalam berekspresi.
Saya
akan ceritakan sedikit kisah nyata yang dialami teman saya. Teman saya ini amat
gemar menulis kata-kata di media sosial. Mulai dari facebook,twitter,instagram,path, dan lain sebagainya. Awal mula Ia
menuliskannya dengan kata yang baik dan memotivasi. Kemudian, sepertinya Ia
mulai mengenal media sosial ini sehingga ada banyak grup yang ia ikuti. Tahap ke
dua, Ia mulai dengan membagikan artikel-artikel berita. Semakin kenal dia
dengan media sosialnya, membuat ia menjadi anak media sosial. Setiap hari,
setiap detik tak pernah lupa Ia mengutarakan apa yang sedang Ia lakukan. Hingga
pada suatu hari ada seseorang yang jenuh dengannya dan mengomentari apa yang
dia tuliskan. Disitulah dimulai masalah.
Pertama
Ia berbalas status kasar dengan orang tersebut. Kemudia Ia berbalas pesan dengan
orang tersebut tetapi dengan kata yang kasar. Hingga akhirnya kemarahan nya
memuncak dan berkata kasar,sekasar-kasarnya terhadap orang itu melalui
statusnya. Tak ada reaksi memang, tetapi
hanya diawal. Entah apa yang dilakukan orang tersebut. Yang jelas, orang
tersebut meng- hack akun teman saya.
Dan selesai lah, berbagai macam fitnah muncul melalui akun teman saya.
Dari
cerita tersebut, apa yang bisa diambil Sahabat? Kita boleh berekspresi dengan
media sosial yang kita miliki, tetapi jangan berlebihan. Sehingga orang lain
merasa tak nyaman dan terjadilah hal yang tidak diinginkan. Memang kita
diberikan kebebasan dalam berekspresi di media sosial, tetapi harus bertanggung
jawab. Di media sosial, kita akan berteman dengan orang yang mungkin kita tak kenal,
maka berhati-hatilah. Jagalah emosi, ketika sedang emosi, tahan lah keinginan
untuk membuat status di media sosial.
Mungkin
ini adalah kata terakhir dari saya. Eits, jangan salah paham. Maksud saya
adalah penutup. Bagi kamu para remaja, berkreasilah, jangan matikan fikiranmu,
terus berinofasi. Melakukan itu semua tak harus dalam keadaan nyata. Tetapi,
bisa pula melalui sosial media yang Sahabat miliki. Karena itulah hak kita
untuk mengungkapkan pendapat dan mengembangkan diri. Dengan kebebasan yang dimiliki,
mari kembangkan diri dengan cara yang bertanggung jawab.
Komentar
Posting Komentar