|
|
Tugas Bahasa
Indonesia
|
|
Amir Hamzah
|
|
|
|
Nama
Kelompok:
|
|
|
SMK-SMAK BOGOR 2015
|
Hujan Es
Hujan
es, dalam ilmu meteorologi disebut juga hail, adalah presipitasi yang terdiri
dari bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi
uap air lewat dingin di atmosfer pada lapisan di atas freezing
level. Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena
ukurannya, walaupun telah turun ke aras yang lebih rendah dengan suhu yang
relatif hangat tidak semuanya mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara
sub-tropis, tapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.Proses lain yang dapat
menyebabkan hujan es adalah riming, dimana uap air lewat dingin tertarik ke
permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka
terjadilah es dengan ukuran yang besar.
Hujan
es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal
berlapis-lapis (CB) dekat dengan permukaan bumi, dapat juga berasal dari multi
sel awan , dan pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area horizontalnya
sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa
juga 10 menit tapi jarang, jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat local dan tidak merata, jenis awan berlapis lapis ini
menjulang kearah vertical sampai dengan ketinggian 30.000 feet lebih, Jenis
awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo
Nimbus (CB).
Dua
per tiga dari bumi kita ini mengandung air dan
sisanya adalah daratan. Air itu tersimpan dalam banyak wadah seperti samudera,
lautan, sungai, danau. Jangan lupa tubuh kita ini juga mengandung banyak air
juga. Lalu air yang ada di berbagai wadah tersebut akan mengalami penguapan
atau evaporasi dengan bantuan matahari. Tak lupa juga air yang ada di daun
tumbuhan ataupun permukaan tanah. Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan itu
dinamakan transpirasi.
Kemudian
uap-uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang
akhirnya menjadi awan. Awan-awan itu akan bergerak ke tempat yang berbeda
dengan bantuan hembusan angin baik secara vertikal
maupun horizontal. Awan yg mengandung uap air
tertiup angin ketempat yg dingin, mencapai dew point
/ titik embun, lalu mengembun, dan karena beratnya, kemudian jatuh sebagai hu
jan. Saat telah mengembun itu, sudah jadi air, lalu tertiup oleh angin thermis
yg naik, keketinggian dgn temperatur dibawah freezing point, embun tersebut
lalu akan membeku menjadi es, dan akan jatuh kebawah. Karena ikatan antar
molekul es selaku benda padat jauh lebih kuat dari ikatan antar molekul air,
maka es tersebut lalu jatuh dalam bentuk yg tidak beraturan, bisa sebesar
kepalan tangan. Inilah fenomena terjadinya hujan es. Hujan es hanya terjadi di
wilayah iklim dingin atau subtropics.
Oleh
sebab itu hujan es jarang terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia, sebab,
angin thermis yg bertiup naik vertikal, adanya terutama didaerah tropis, dan
subtropis (Filipina). Ini di karenakan Indonesia berada di daerah tropis, maka
dari itu jarang bahkan jarang sekali di tempat kita, mengalami hujan es ini.
Berdasarkan
diskusi yang telah kami lakukan,kami mendapatkan data sebagai berikut:
Struktur
Teks
Pernyataan Umum :
Hujan
es , dalam ilmu meteorologi disebut juga
hal adalah presipitasi yang terdiri dari bola bola es. Salah satu proses
pembentuknya adalah melalui kondensasi ua air lewat udara dingin di atmosfer
pada lapisan di atas freezing level
esyang terjadi pada proses ini biasanya berukuran besar. Kerena
ukurannya,walaupun telah turun ke arah yang lebih rendahdegan suhu relatif
hsngat idak semuanya mencair. Hujan es bukan hanya terjadi di negara sub
tropis, tap bisa juga terjadi di daerah ekuator . proseslain yang menyebabkan
hujan es adalah riming,dimana uap air lewat udara dingin tertarik ke permukaan
benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka erjadilah es
dengan ukurahn besar.
Urutan sebab akibat :
Terdapat 3 buah yakni :
Hujan es disertai
puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) dekat
dengan permukaan bumi, dapat juga berasal dari multi sel awan , dan
pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5
km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit
tapi jarang, jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat local
dan tidak merata, jenis awan berlapis lapis ini menjulang kearah vertical
sampai dengan ketinggian 30.000 feet lebih, Jenis awan berlapis-lapis ini biasa
berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).
Dua per tiga dari
bumi kita ini mengandung air dan sisanya adalah
daratan. Air itu tersimpan dalam banyak wadah seperti samudera, lautan, sungai,
danau. Jangan lupa tubuh kita ini juga mengandung banyak air juga. Lalu air
yang ada di berbagai wadah tersebut akan mengalami penguapan atau evaporasi
dengan bantuan matahari. Tak lupa juga air yang ada di daun tumbuhan ataupun
permukaan tanah. Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan itu dinamakan
transpirasi.
Kemudian uap-uap air
tersebut akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya menjadi
awan. Awan-awan itu akan bergerak ke tempat yang berbeda dengan bantuan
hembusan angin baik secara vertikal maupun horizontal. Awan yg mengandung uap air tertiup angin
ketempat yg dingin, mencapai dew point / titik
embun, lalu mengembun, dan karena beratnya, kemudian jatuh sebagai hu jan. Saat
telah mengembun itu, sudah jadi air, lalu tertiup oleh angin thermis yg naik,
keketinggian dgn temperatur dibawah freezing point, embun tersebut lalu akan
membeku menjadi es, dan akan jatuh kebawah. Karena ikatan antar molekul es
selaku benda padat jauh lebih kuat dari ikatan antar molekul air, maka es
tersebut lalu jatuh dalam bentuk yg tidak beraturan, bisa sebesar kepalan
tangan. Inilah fenomena terjadinya hujan es. Hujan es hanya terjadi di wilayah
iklim dingin atau subtropics.
Interpretasi :
Oleh sebab itu hujan
es jarang terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia, sebab, angin thermis
yg bertiup naik vertikal, adanya terutama didaerah tropis, dan subtropis
(Filipina). Ini di karenakan Indonesia berada di daerah tropis, maka dari itu
jarang bahkan jarang sekali di tempat kita, mengalami hujan es ini.
Kaidah Kebahasaan
Kata Serapan
Istilah
|
Makna
|
Hail
|
Hujan
es (istilah meteorologi)
|
Presipitasi
|
Hujan
|
Freezing level
|
Salah
satu lapisan di atas atmosfer
|
Riming
|
Suatu keadaan dimana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan
benih-benih es
|
Ekuator
|
Garis
khayal yg merupakan lingkaran terbesar mengelilingi bumi; garis yg ditarik pd
peta bumi untuk menggambarkan titik-titik yg sama jaraknya dr kutub utara ke
kutub selatan; khatulistiwa
|
Transpirasi
|
Adalah Peristiwa perubahan air menjadi uap, yang naik ke udara
melalui jaringan hidup tumbuhan
|
Kondensasi
|
Kondensasi
atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat,
seperti gas (atau uap) menjadi cairan
|
Dew point
|
Dew point (titik embun) adalah
temperatur dimana tetesan cairan pertama kali terbentuk dari dalam uap/gas
yang didinginkan sesuai dengan tekanan yang diberikan.
|
Subtropis
|
Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di
utara dan selatan setelah wilayah tropis
yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5°
utara dan selatan dan memiliki 4 musim yaitu musim semi,
musim panas,
musim gugur,
dan musim
dingin. (letak)
|
Konjungsi Eksternal
Konjungsi yang menghubungkan 2
peristiwa,deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks antara 2
klausa simpleks.
Penambahan: (dan atau)
Jenis
awan berlapis-lapis ini biasanya berbentuk bunga kol dan biasa disebut awan Cumulo Nimbus.
Hujan
es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal
berlapis-lapis (CB) dekat dengan permukaan bumi, dapat juga berasal dari multi
sel awan , dan pertumbuhannya secara
vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang
Dua
per tiga dari bumi kita ini mengandung air dan sisanya adalah daratan
Kemudian
uap-uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya menjadi awan
Awan
yg mengandung uap air tertiup angin ketempat yg dingin, mencapai dew point / titik embun, lalu mengembun, dan karena beratnya
keketinggian
dgn temperatur dibawah freezing point, embun tersebut lalu akan membeku menjadi
es, dan akan jatuh kebawah.
Perbandingan:
(tetapi,sementara)
Hujan
es tidak hanya terjadi di negara subtropis, tapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.
kejadiannya
singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang
Waktu : (setelah,sebelum,semenjak,ketika)
Kemudian uap-uap air tersebut akan mengalami
proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya
menjadi awan.
Kemudian jatuh sebagai hujan
Saat telah mengembun itu, sudah jadi air, lalu tertiup oleh angin thermis yg
naik, keketinggian dgn temperatur dibawah freezing point, embun tersebut lalu akan membeku menjadi es, dan akan
jatuh kebawah..
Sebab-akibat: (
sehingga,karena,sebab,jika,walaupun,meskipun)
Karena terjadi pengembunan yang
mendadak maka terjadilah es dengan ukuran yang besar.
Karena ukurannya, walaupun telah turun
ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya
mencair.
Jadi wajar kalau peristiwa ini hanya
bersifat local dan tidak merata
Oleh sebab itu hujan es jarang terjadi di daerah
tropis seperti di Indonesia.Sebab, angin thermis yg bertiup naik vertikal
Maka dari itu jarang bahkan jarang sekali di
tempat kita, mengalami hujan es ini.
Namun
apabila kita saring kembali hanya ada beberapa kalimat yang termasuk kedalam
klausa kompleks yakni :
Struktur
1
Awan-awan
itu
|
bergerak
|
Ke
tempat yang berbeda
|
dengan
bantuan hembusan angin baik secara vertikal maupun
horizontal
|
subjek
|
predikator
|
objek
|
Keterangan
cara
|
Struktur
2
Lalu
|
air
yang ada di berbagai wadah tersebut
|
mengalami
penguapan atau evaporasi
|
Kata
Perangkai
Konjungsi
waktu
|
subjek
|
Predikator
|
Komentar
Posting Komentar