Tugas Bahasa Indonesia 
Amir Hamzah
 
Nama Kelompok:

1.   Ade Syifa Maulida
2.   Ayu Lintang C
3.   Bahtiar Rifai
4.   Carolus Ivander


 

 

SMK-SMAK BOGOR 2015

 



Hujan Es

Hujan es, dalam ilmu meteorologi disebut juga hail, adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat dingin di atmosfer pada lapisan di atas freezing level. Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke aras yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara sub-tropis, tapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.Proses lain yang dapat menyebabkan hujan es adalah riming, dimana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terjadilah es dengan ukuran yang besar.

Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) dekat dengan permukaan bumi, dapat juga berasal dari multi sel awan , dan pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang, jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat local dan tidak merata, jenis awan berlapis lapis ini menjulang kearah vertical sampai dengan ketinggian 30.000 feet lebih, Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).

Dua per tiga dari bumi kita ini mengandung air dan sisanya adalah daratan. Air itu tersimpan dalam banyak wadah seperti samudera, lautan, sungai, danau. Jangan lupa tubuh kita ini juga mengandung banyak air juga. Lalu air yang ada di berbagai wadah tersebut akan mengalami penguapan atau evaporasi dengan bantuan matahari. Tak lupa juga air yang ada di daun tumbuhan ataupun permukaan tanah. Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan itu dinamakan transpirasi.

Kemudian uap-uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya menjadi awan. Awan-awan itu akan bergerak ke tempat yang berbeda dengan bantuan hembusan angin baik secara vertikal maupun horizontal. Awan yg mengandung uap air tertiup angin ketempat yg dingin, mencapai dew point / titik embun, lalu mengembun, dan karena beratnya, kemudian jatuh sebagai hu jan. Saat telah mengembun itu, sudah jadi air, lalu tertiup oleh angin thermis yg naik, keketinggian dgn temperatur dibawah freezing point, embun tersebut lalu akan membeku menjadi es, dan akan jatuh kebawah. Karena ikatan antar molekul es selaku benda padat jauh lebih kuat dari ikatan antar molekul air, maka es tersebut lalu jatuh dalam bentuk yg tidak beraturan, bisa sebesar kepalan tangan. Inilah fenomena terjadinya hujan es. Hujan es hanya terjadi di wilayah iklim dingin atau subtropics.

Oleh sebab itu hujan es jarang terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia, sebab, angin thermis yg bertiup naik vertikal, adanya terutama didaerah tropis, dan subtropis (Filipina). Ini di karenakan Indonesia berada di daerah tropis, maka dari itu jarang bahkan jarang sekali di tempat kita, mengalami hujan es ini.


Berdasarkan diskusi yang telah kami lakukan,kami mendapatkan data sebagai berikut:

Struktur Teks

Pernyataan Umum :

Hujan es , dalam ilmu meteorologi disebut juga  hal adalah presipitasi yang terdiri dari bola bola es. Salah satu proses pembentuknya adalah melalui kondensasi ua air lewat udara dingin di atmosfer pada lapisan di atas freezing  level esyang terjadi pada proses ini biasanya berukuran besar. Kerena ukurannya,walaupun telah turun ke arah yang lebih rendahdegan suhu relatif hsngat idak semuanya mencair. Hujan es bukan hanya terjadi di negara sub tropis, tap bisa juga terjadi di daerah ekuator . proseslain yang menyebabkan hujan es adalah riming,dimana uap air lewat udara dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka erjadilah es dengan ukurahn besar.

Urutan sebab akibat :

Terdapat 3 buah yakni :

Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) dekat dengan permukaan bumi, dapat juga berasal dari multi sel awan , dan pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang, jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat local dan tidak merata, jenis awan berlapis lapis ini menjulang kearah vertical sampai dengan ketinggian 30.000 feet lebih, Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).

Dua per tiga dari bumi kita ini mengandung air dan sisanya adalah daratan. Air itu tersimpan dalam banyak wadah seperti samudera, lautan, sungai, danau. Jangan lupa tubuh kita ini juga mengandung banyak air juga. Lalu air yang ada di berbagai wadah tersebut akan mengalami penguapan atau evaporasi dengan bantuan matahari. Tak lupa juga air yang ada di daun tumbuhan ataupun permukaan tanah. Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan itu dinamakan transpirasi.

Kemudian uap-uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya menjadi awan. Awan-awan itu akan bergerak ke tempat yang berbeda dengan bantuan hembusan angin baik secara vertikal maupun horizontal. Awan yg mengandung uap air tertiup angin ketempat yg dingin, mencapai dew point / titik embun, lalu mengembun, dan karena beratnya, kemudian jatuh sebagai hu jan. Saat telah mengembun itu, sudah jadi air, lalu tertiup oleh angin thermis yg naik, keketinggian dgn temperatur dibawah freezing point, embun tersebut lalu akan membeku menjadi es, dan akan jatuh kebawah. Karena ikatan antar molekul es selaku benda padat jauh lebih kuat dari ikatan antar molekul air, maka es tersebut lalu jatuh dalam bentuk yg tidak beraturan, bisa sebesar kepalan tangan. Inilah fenomena terjadinya hujan es. Hujan es hanya terjadi di wilayah iklim dingin atau subtropics.

Interpretasi :

Oleh sebab itu hujan es jarang terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia, sebab, angin thermis yg bertiup naik vertikal, adanya terutama didaerah tropis, dan subtropis (Filipina). Ini di karenakan Indonesia berada di daerah tropis, maka dari itu jarang bahkan jarang sekali di tempat kita, mengalami hujan es ini.

Kaidah Kebahasaan

Kata Serapan

Istilah
Makna
Hail
Hujan es (istilah meteorologi)
Presipitasi
Hujan
Freezing level
Salah satu lapisan di atas atmosfer
Riming
Suatu keadaan dimana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es
Ekuator
Garis khayal yg merupakan lingkaran terbesar mengelilingi bumi; garis yg ditarik pd peta bumi untuk menggambarkan titik-titik yg sama jaraknya dr kutub utara ke kutub selatan; khatulistiwa
Transpirasi
Adalah Peristiwa perubahan air menjadi uap, yang naik ke udara melalui jaringan hidup tumbuhan
Kondensasi
Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan
Dew point
Dew point (titik embun) adalah temperatur dimana tetesan cairan pertama kali terbentuk dari dalam uap/gas yang didinginkan sesuai dengan tekanan yang diberikan.
Subtropis
Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5° utara dan selatan dan memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. (letak)
 

 

Konjungsi Eksternal

            Konjungsi yang menghubungkan 2 peristiwa,deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks antara 2 klausa simpleks.

Penambahan: (dan atau)

*      Jenis awan berlapis-lapis ini biasanya berbentuk bunga kol dan biasa disebut awan Cumulo Nimbus.

*      Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) dekat dengan permukaan bumi, dapat juga berasal dari multi sel awan , dan pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang

*      Dua per tiga dari bumi kita ini mengandung air dan sisanya adalah daratan

*      Kemudian uap-uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya menjadi awan

*      Awan yg mengandung uap air tertiup angin ketempat yg dingin, mencapai dew point / titik embun, lalu mengembun, dan karena beratnya

*      keketinggian dgn temperatur dibawah freezing point, embun tersebut lalu akan membeku menjadi es, dan akan jatuh kebawah.                       

Perbandingan: (tetapi,sementara)

*      Hujan es tidak hanya terjadi di negara subtropis, tapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.

*      kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang

Waktu : (setelah,sebelum,semenjak,ketika)

*      Kemudian uap-uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya menjadi awan.

*      Kemudian jatuh sebagai hujan

*      Saat telah mengembun itu, sudah jadi air, lalu tertiup oleh angin thermis yg naik, keketinggian dgn temperatur dibawah freezing point, embun tersebut lalu akan membeku menjadi es, dan akan jatuh kebawah..

 

Sebab-akibat: ( sehingga,karena,sebab,jika,walaupun,meskipun)

*      Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terjadilah es dengan ukuran yang besar.

*      Karena ukurannya, walaupun telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya mencair.

*      Jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat local dan tidak merata

*      Oleh sebab itu hujan es jarang terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia.Sebab, angin thermis yg bertiup naik vertikal

*      Maka dari itu jarang bahkan jarang sekali di tempat kita, mengalami hujan es ini.

 

Namun apabila kita saring kembali hanya ada beberapa kalimat yang termasuk kedalam klausa kompleks yakni :

Struktur 1

Awan-awan itu
bergerak
Ke tempat yang berbeda
dengan bantuan hembusan angin baik secara vertikal maupun horizontal
subjek
predikator
objek
Keterangan cara

 

Struktur 2

Lalu
air yang ada di berbagai wadah tersebut
mengalami penguapan atau evaporasi
Kata Perangkai
Konjungsi waktu
subjek
Predikator

 

Komentar

Postingan Populer