Penetapan Kadar Fe dalam FeSO4.7H2O
Penetapan Kadar Fe dalam FeSO4.7H2O (pengendapan Gravimetri)
Dasar
Garam besi (II) yang tidak
mantap dioksidasikan dengan HNO3, air brom atau hydrogen peroksida menjadi
Fe(III) yang mantap. Kemudian Fe(III) diendapkan dengan NH4OH menjadi Fe(OH)3, endapan
selai berwarna coklat yang setelah dipijarkan menjadi Fe2O3 yang berwarna hitam
coklat.
Tujuan
Untuk mengetahui kadar
Fe(II) yang diubah menjadi Fe(III) yang terkandung dalam garam tunjung
(FeSO4.7H2O)
Reaksi :
FeSO4.7H2O → FeSO4 + 7H2O
2HNO3 → H2O + 2NO + 3O
6FeSO4 + 6HNO3 + 3O → 2Fe2(SO4)3 + 2Fe(NO3)3 + 3H2O
2Fe(NO3) + 2Fe(SO4)3 +
18NH4OH → 6Fe(OH)3 +
6(NH4)2SO4 + 6NH4NO3
6Fe(OH)3 →3Fe2O3 + 9H2O
Pembahasan
Besi (II) tidak diendapkan
sebagai Fe(OH)2 karena besi(II) mudah dioksidasi oleh udara, sehingga pada
waktu pemijaran kemungkinan menjadi besi (III) yang tidak sempurna. Hal ini
menyebabkan sulitnya menentukan factor kimianya. Oleh karena itu besi harus
diendapkan sebagai Fe(OH)3. Sebagai pengoksidasinya dipakai HNO3, H2O2, atau
air brom.
pH pengendapan tidak boleh
terlalu tinggi untuk menghindari pengendapan hidroksida-hidroksida lain,
terutama sampel yang bersal dari alam yang biasanya mengandung Mg sehingga
dapat mengendap sebagai Mg(OH)2. Oleh karena itu ditambah NH4Cl sebagai
pengendap bersama NH4OH.
Pengendapan ini dilakukan
pada suhu 70-80ᴼC bertujuan
untuk mendapatkan endapan selai yang baik. Selain itu endapan dicuci
dengan air suling panas untuk mempercepat kotoran larut dan dan untuk
menghilangkan kelebihan ammonia.
Sebenernya HNO3 kurang baik
untuk dipakai sebagai pengoksidasi karena mudah terjadi kopresipitasi.
Kopresipitasi adalah pengendapan bersama-sama yang memungkinkan pengendapan
ion-ion.
Ada dua jenis kopresipitasi
yang penting :
Pertama, yang berkaitan
dengan adsorpsi pada permukaan partikel yang terkena larutan umumnya akan
paling besar endapan yang mirip gelatin dan paling sedikit pada endapan dengan
sifat makro kristalin yang menonjol (adsorpsi: penyerapan suatu zat pada
permukaan suatu zat lain)
Kedua, yang sehubungan dengan
oklusi zat asing sewaktu proses pertumbuhan Kristal dari partikell-partikel
primer. Terjadi sewaktu endapan dibangun dari partikel primernya. Partikel
primer ini akan mengalami adsorpsi permukaan sampai tingkat tertentu.
Cara meminimalkan
kopresipitasi :
1. Metode
penambahan dari kedua reagent.
2. Pencucian
3. Pencernaan
4. Pengendapan
kembali
5. Pemisahan
Besi yang murni adalah
logam berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Ia melebur 1535ᴼC. jarang terdapat besi
komersial yang murni. Biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida,
silisida, fosfida dan sulfida dari besi dan sedikit grafit.
Besi membentuk 2 deret
garam yang penting. Garam-garam besi(II) diturunkan dari besi (II) oksida FeO.
Dalam larutan, garam-garam ini mengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit
hijau. Ion besi (II) dapat mudah dioksidasikan menjadi besi (III) Fe2O3. Mereka
lebih stabil dari pada garam besi (II). Dalam larutannya, terdapat
kation-kation Fe3+ yang berwarna kuning muda.
Fe2O3 yaitu suatu zat padat
berwarna coklat kemerah-merahan yang dapat diperoleh dengan memanaskan Fe(OH)3
atau FeSO4 pada suhu tinggi. Dibanyak daerah tertentu ferioksida ini sangat
besar perannya dalam mewarnai tanah menjadi coklat merah.
Sebenernya HNO3 kurang baik
untuk dipakai sebagai pengoksidasi karena mudah terjadi kopresipitasi.
Kopresipitasi adalah pengendapan bersama-sama yang memungkinkan pengendapan
ion-ion.
3. Pencernaan
5. Pemisahan
Besi yang murni adalah
logam berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Ia melebur 1535ᴼC. jarang terdapat besi
komersial yang murni. Biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida,
silisida, fosfida dan sulfida dari besi dan sedikit grafit.
Komentar
Posting Komentar